Jumat, 22 Juli 2016

"Apalah artinya sebuah kalimat tanpa spasi. Dia akan kehilangan maknanya karena hanya berisi timbunan huruf tanpa jeda, tanpa jarak, dan tanpa ruang yang menjadikan kalimat tersebut lebih berarti.

Hidup juga begitu. Karena seringkali kita terlalu cepat berlari, hingga menangisi atau memaki hari-hari yang kita lalui. Terjebak dalam rutinitas, terkejar oleh hasrat duniawi untuk sebuah materi.

Maka inilah saatnya untuk berhenti. Waktunya untuk mendengarkan suara hati dan berefleksi. Tibalah masa berkontemplasi, sebuah perenungan yang akan mengisi kekosongan batin dari sesaknya aktivitas yang membelenggu diri."

[Dimas Sandya]